Senin, 27 Januari 2014

Belajar di Sekolah saja Tidak Cukup !


Saat ini banyak para orang tua yang menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak pada  pihak sekolah. Selain karena kesibukan pekerjaan, mereka juga berpendapat telah  memilihkan sekolah yang terbaik untuk si buah hati. Sehingga, tidak perlu lagi  membebani anak dengan kegiatan pendidikan di rumah. Padahal, ada beberapa alasan  mengapa menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak pada sekolah adalah kurang bijaksana.
            Alasan pertama adalah fakta bahwa anak-anak melewatkan waktu di rumah lebih dari dua kali lipat banyaknya dibanding di sekolah. Dalam setahun rata-rata anak menghabiskan waktunya selama 1.505 jam di sekolah. Bandingkan dengan 3.605 jam yang dihabiskannya dirumah. Tergambar betapa tidak adilnya kita jika membebankan beban pendidikan seluruhnya pada pihak sekolah. Lagipula, hanya sedikit waktu yang diterima oleh anak dalam bentuk perhatian individual selama di sekolah. Disisi lain terbayang betapa banyaknya  waktu yang terbuang di rumah.
Alasan kedua adalah kecenderungan sekolah untuk fokus pada kecerdasan linguistik dan matematis. Padahal, Howard Gardner, akademisi dari Universitas Harvard,  mencatat setidaknya ada 7 tipe kecerdasan yang perlu dikembangkan pada anak, yaitu : linguistik (menulis, orasi, dsb), matematis/logis, musikal, visual/spasial (melukis, merancang bangun, dsb), kinestetik (gerak tubuh), inter personal (berhubungan dengan orang lain), dan intra personal (berpuisi, dsb). Jelas harus menjadi  inisiatif orang tua di rumah untuk melengkapi kecerdasan-kecerdasan yang tidak dikembangkan di sekolah.
Alasan ketiga adalah anak-anak tidak hanya membutuhkan kecerdasan untuk sukses, namun juga serangkaian keterampilan dan pegangan nilai-nilai. Keterampilan tersebut diantaranya keterampilan kerja, keterampilan analitis, dan keterampilan sosial. Sedangkan nilai-nilai yang perlu dikembangkan pada anak misalnya integritas, kejujuran, toleransi dan sebagainya. Keterampilan dan nilai-nilai tersebut seringkali tidak dapat diajarkan lewat pendekatan formal di sekolah.
Namun, orang tua tidak perlu resah dan merasa terbebani. Pada dasarnya anak dapat belajar lebih efektif dilingkungan rumah yang santai dan tidak formal. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah media dan alat belajar yang dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif di rumah, sekaligus memfasilitasi kebutuhan belajar anak secara lengkap baik aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), maupun nilai-nilai (values).

Written by Tiga Raksa - Educational Technology

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious https://www.facebook.com/pages/Elsaba-sprei/162757443883701?ref=hl Digg Stumbleupon Favorites More